Khawatir dan Terasing, Perasaan Warga Eropa di Inggris Usai Brexit

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa memicu kekhawatiran bagi warga Eropa di Inggris. Sedikitnya 3 juta warga Eropa di negara itu merasa terasing dan khawatir akan masa depan mereka di tempat yang mereka tinggali selama bertahun-tahun.



"Saya takut. Saya tidak menyiapkan rencana apapun untuk perubahan, tapi apa yang bisa saya lakukan," ujar warga Polandia, Ella Vine (31), yang sudah tinggal di Inggris selama 9 tahun, seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/6/2016). 

"Saya tidak bisa apa-apa. Saya tidak tahu bagaimana posisi orang-orang seperti saya -- ini bencana," imbuh wanita yang bekerja sebagai direktur eksekutif sebuah yayasan layanan kesehatan setempat.



Imigran menjadi salah satu topik utama dalam perdebatan Brexit. Kubu 'Leave' berargumen Inggris akan bisa membatasi jumlah imigran yang datang, hanya dengan keluar dari Uni Eropa. Warga negara-negara Eropa yang selama ini tinggal di Inggris, juga warga Inggris yang tinggal di negara Eropa lainnya, kini hanya bisa menunggu, mengingat proses perundingan membahas keluarnya Inggris dari Uni Eropa membutuhkan waktu sedikitnya 2 tahun. 

"Saya merasa lebih terasing daripada sebelumnya. Ini seperti mengetahui apa yang sebenarnya orang lain pikirkan tentang Anda, ketika Anda tidak ingin mengetahuinya," ucap pakar analisis data dari Spanyol, Carlos Ardid Candel (32), yang tinggal di Inggris sejak tahun 2001.

"Saya sudah tinggal di sini selama 5 tahun tapi saya tidak pernah merasa tidak diterima, hingga hari ini. Rasanya seperti separuh negara ini berteriak di depan wajah kami bahwa kami tidak berharga," sebut pekerja yayasan asal Portugal, Carlos Velazquez (29), seperti dilansir AFP.



Perdana Menteri Inggris, David Cameron, telah memastikan kepada para pekerja dari negara-negara Eropa lainnya bahwa tidak akan ada perubahan segera pada kondisi mereka di Inggris. Namun pernyataan Cameron itu tidak berpengaruh bagi beberapa orang, terutama yang merasa ditolak.

"Saya merasa bingung, marah, dan jijik. Saya merasa mual mengetahui proyek yang saya kerjakan dengan seluruh hidup saya, mungkin akan mulai hancur," ucap teknisi asal Yunani, Alkis Voliotis (36), yang sudah 5 tahun tinggal di Inggris.

Dari 382 wilayah, kota London merupakan salah satu yang mayoritas warganya memilih tetap bergabung Uni Eropa. Wali Kota London Sadiq Khan memastikan kepada para imigran asal Eropa bahwa mereka masih diterima.

"Anda semua diterima di sini. Kami menghargai kontribusi besar yang Anda berikan kepada kota kami dan itu tidak akan berubah hanya karena hasil referendum (Brexit)," tegasnya.

source :[news.detik.com]

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post