Usaha rumahan Omzet Rata-Rata Rp100 Juta per Bulan - Dinas di pemerintah daerah yang ada di Sumatra Barat (Sumbar), baik dinas di pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, barangkali akrab dengan nama Pabrik Tas Roman Indah. Pabrik ini sudah menjadi langgananan instansi pemerintahan untuk memesan tas yang digunakan untuk keperluan berbagai kegiatan.
Pabrik yang tergolong Usaha Kecil Menengah (UKM) tersebut beralamat di Jalan Aur Duri Indah Raya, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Tiga rumah bernomor 5, 9, dan 11 menjadi tempat pembuatan dan pemasaran tas tersebut. Sejak 2013, bangunan tersebut menjadi kantor utama Roman Indah. Sebelumnya, kantor utamanya terletak di Jalan Gurun Laweh Nomor 4, yang kini cuma menjadi tempat produksi saja.
Harde Yance, Manajer Pemasaran dan Keuangan Roman Indah Divisi Sumbar mengatakan, pabrik tersebut didirikan oleh Aspril Jilha pada 17 Oktober 1992. “Sebelumnya, Bapak membuat stempel di depan Masjid Muhamadiyah di Pasar Raya Padang. Selain mendapat pesanan dari masyarakat umum, Bapak banyak mendapatkan pesanan untuk membuat stempel dari dinas-dinas di Pemerintah Kota Padang. Dari sana, Bapak mengetahui bahwa dinas-dinas tersebut sering memesan tas untuk kegiatan, seperti seminar dan lokakarya, yang dibagikan kepada peserta. Bapak melihat itu sebagai peluang usaha,” kata anak Aspril Jilha tersebut mengungkapkan kepada Haluan di kantor utama Roman Indah, Kamis (9/6).
Pada awalnya, kata Harde Yance menceritakan, Aspril Jilha mengambil pesanan pembuatan dari dinas, lalu membeli tas tersebut di pabrik tas di Aia Cama. Setelah beberapa lama, ia membangun pabrik tas sendiri. Ia tidak tahu cara membuat tas. Oleh karena itu, ia mencari orang yang pandai dalam hal itu.
“Pekerja pertama adalah dua orang perajin tas. Seiring bertambahnya pesanan pembuatan tas, Bapak menambah pekerja dan mesin jahit. Kini, jumlah pembuat tas di sini 23 orang dengan 20 mesin jahit merek Tipical,” ujarnya.
Ia menerangkan, tas yang diproduksi di Roman Indah berupa ransel, tas jinjing, tas map, tas salempang. Tas-tas tersebut adalah untuk perlengkapan kegiatan, seperti kongres, seminar, wisuda, diklat, dan kontingen.
“Kami juga memproduksi tas sekolah berjenis ransel yang dipesan oleh pihak TK dan SD untuk tahun ajaran baru. Tas ini seragam modelnya,” katanya menyebutkan.
Selain dipesan oleh dinas di pemerintahan, pemesan lainnya adalah partai politik dan pihak swasta.
Untuk produksi tas, Roman Indah membut tas lebih banyak kalau ada pesanan. Kalau pesanan sedang sepi, pabrik tersebut memproduksi tas yang biasanya banyak dipesan pemesanan. Namun, tas yang diproduksi itu jumlahnya hanya sedikit karena untuk persediaan saja.
Yang menarik apabila memesan pembuatan tas di Roman Indah, jumlah tas yang dipesan tak harus banyak, seperti pemesanan di pabrik lain. Paling sedikit 10 tas bisa dipesan. Selain itu, harga tas tersebut pun terjangkau. Meski harga terjangkau, bukan berarti kualitas tas tersebut buruk. Baik bahan maupun jahitan, kualitasnya bagus. Bahan-bahan tersebut dibeli di Padang, Bukittinggi, dan Jakarta.
Pemasaran tas tersebut sudah sampai ke Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi, selain Sumbar tentunya. Roman Indah bahkan sudah memiliki kantor pemasaran di Riau, yakni di Jalan Raya Puskopkar Nomor 4 Pandau Permai Jalur Dua, Kampar-Pekanbaru.
“Ke depan, kami ingin mengembangkan pemasaran setelah memperkuat produksi dan persediaan barang di Padang,” kata Harde Yance.
Selain memiliki Divisi Pabrik Tas, Roman Indah juga mempunyai divisi Seni Rupa dan Percetakan. Dua divisi tersebut membuat plakat, piagam, dan produk sejenis itu. Divisi ini memiliki 7 pekerja. Jadi, total pekerja di Roman Indah sebanyak 33 orang tenaga kerja, 3 di antaranya tenaga kerja unit pemasaran dan lebihnya unit produksi.
Dengan menyerap puluhan pekerja, Roman Indah memiliki moto yan mengandung harapan, yakni “Memperkecil Pengangguran, Mengurangi Kemiskinan”.
Saat ini, Roman Indah mulai membuka unit usaha baru, yakni karangan bunga. Unit usaha ini tentunya juga akan menyerap tenaga kerja. Dengan demikian, harapan dalam moto perusahaan tersebut perlahan terwujud karena unit baru itu akan menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Harde Yance menambahkan, dari tiga divisi itu, Roman Indah meraup omzet rata-rata Rp100 juta per bulan. ( http://harianhaluan.com/)